PJ. BUPATI MAMASA MENGUTIP WHY NATION FAIL DI ACARA REUNI AKBAR KE-2 SALUBULUNG
(Pj) Bupati Mamasa Dr. Muh. Zain menyambut langsung kedatangan Anggota DPD MPR RI (Foto Dok. Haly Potret)
Busur Mamasa- Penjabat (Pj) Bupati Mamasa Dr. Muh. Zain menyambut langsung kedatangan Anggota DPD MPR RI Ketua Komite 3 Bapak Hasan Basri dalam rangka reuni Akbar 2 Salubulung Rantau dan peresmian pembangunan masjid Nurul Hidayah Di Salubulung, kelurahan Talippuki Mamasa, Senin (17/6/2024).
Turut hadir Perwakilan Pj. Gubernur,
Kepala dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Asran Masdy, Sudirman, Anggota DPRD Sulawesi Barat, Anggota DPRD kabupaten Mamasa Junuriah Tahir, Kasatpol PP, Kabag Humas, camat Mambi, Danramil, Kapolsek Mambi, lurah serta jajarannya dan seluruh warga di 5 kampung.
Dalam suasana hari raya idul Adha, Pj. Bupati Mamasa Dr. Muh. Zain dalam pidatonya menyampaikan kepada semua warga ucapan terima kasih dan permohonan maaf.
“Jika ada orang yang membangun masjid, saya teringat hadits Nabi riwayat dari Utsman Bin Affan, Man Bana Masjidan Banallahu Baitan fil Jannah. Siapa yang membangun masjid, Allah akan membangunkannya istana di surga,” kata Zain.
Zain mengaku begitu bangga dengan warga Salubolong Kelurahan Talippuki, menurutnya salah satu ciri orang bertaqwa ketika masjid lebih megah daripada rumahnya sendiri. Ini yang terjadi, gotong-royong membangun kampung.
“Karena itulah saya ingat pidato Jhon F. Kennedy: Ask not what your country can do for you – ask what you can do for your country. Jangan bertanya apa yang diberikan Negara kepadamu, tanyakanlah apa yang engkau berikan kepada Negara,” imbuhnya.
Dirinya merasa selama menjadi Penjabat Bupati, harus berlari kencang, ada dua tugas besar dari Pak Presiden Jokowi, ditengah-tengah kondisi keuangan Mamasa paling defisit.
“Poor countries are poor not because of their geography or their culture, but because their leaders do not know which policies enrich their citizens.” Zain mengutip buku Why Nations Fail: The Origins of power, prosperity dan poverty karya Daron Acemoglu dan James A. Robinson
Kalimat ini menekankan bahwa kemiskinan di berbagai negara bukan disebabkan oleh faktor geografis atau budaya, melainkan keputusan yang diambil oleh para pemimpin mereka yang tidak mampu memakmurkan rakyat.
“Itulah sebabnya sangat penting dalam memilih pemimpin yang akan menentukan masa depan dan nasib suatu daerah,” pungkasnya.