SEMANGAT MERAH PUTIH, SEMANGAT DARI MAJAPAHIT HINGGA MAMASA BANGKIT LEBIHN KUAT
Busur Mamasa- Pembagian duplikat Bendera Pusaka kepada 205 Bupati/Wakil Bupati se-Indonesia telah dilakukan oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Yudian Wahyudi, di Balai Samudra, Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Duplikat Bendera Pusaka ini akan dibawa dan dikibarkan di setiap kabupaten pada upacara peringatan hari kemerdekaan RI ke-79 nanti, termasuk Kabupaten Mamasa.
Gempita perayaan hari kemerdekaan bagi bangsa Indonesia terasa hingga keseluruh penjuru wilayah tanah air sejak awal hingga akhir bulan Agustus setiap tahunnya, terasa unik dan berbeda dengan perayaan kemerdekaan di negara lain yang relatif singkat.
Bendera merah putih akan berkibar mewarnai langit Indonesia, sejak dari kota hingga pelosok desa selama satu purnama.
Sang Saka Merah Putih, bendera dan simbol negara Indonesia mempunyai sejarah yang jauh melampaui masa pembuatannya oleh ibu Fatmawati, istri Sang Proklamator, Putra Sang Fajar, Soekarno.
Bendera berwarna merah putih sudah digunakan pada masa kerajaan Shingasari. Lalu penggunaan merah putih kemudian diteruskan oleh kerajaan Majapahit disetiap peperangan dalam upaya menyatukan Nusantara dan dinamai Panji Gula Klapa.
Merunut sejarah merah putih yang digunakan oleh Majapahit sebagai Adikuasa pada zaman itu, peristiwa-peristiwa heroik yang dialami para pejuang dalam mempertahankan harga diri bangsa Indonesia, kisah haru yang dirasakan oleh ibu Fatmawati dalam membuat Bendera Pusaka menjelang hari proklamasi, hingga semangat masyarakayat Indonesia masa kini disetiap 17 Agustus, tentu tak berlebihan jika dikatakan dalam selembar kain berwarna merah dan putih itu menitis DNA keberanian dan semangat yang menjadi warisan turun temurun.
Semangat yang seharusnya juga sampai dan dipertahankan di Mamasa yang juga bagian dari Indonesia.
“Mari kita jadikan peringatan kemerdekaan Indonesia ke-79 ini sebagai tonggak awal membuka lembaran baru menuju Mamasa yang bangkit lebih kuat, sejahtera dan bermartabat,” ungkap Penjabat Bupati Mamasa, Dr. Muhammad Zain sesaat setelah menerima duplikat Bendera Pusaka.
Dengan semangat merah putih mari kita memperkuat persatuan dan menciptakan hasrat yang kuat untuk menjadikan Mamasa sebagai daerah yang mandiri, sejahtera dan kuat secara ekonomi, pembangunan yang merata serta suasana politik yang ramah, jujur dan adil.
Sengkarut yang terjadi dalam tata kelola pemerintahan Kab. Mamasa selama dua dekade ini, mestinya cukup menjadi pelajaran dan kita berkomitmen untuk tidak mengulanginya.
Mari jadikan momen hari kemerdekaan dan semangat merah putih sebagai titik tolak untuk menciptakan PILKADA damai, jujur dan bersih dengan harapan akan lahir pemimpin yang merakyat dan peduli akan masa depan Mamasa. Pastikan Pilkada damai, berkualitas dan melahirkan pemimpin yang juga berkualitas.
“Kewajiban kita adalah mewariskan legacy Mamasa yang lebih baik dan bersih dari praktek fraud, kepada generasi mendatang,” pungkasnya.