MENGUNJUNGI ISTANA GARUDA, DR. MUHAMMAD ZAIN MENANGKAP PELUANG KONEKSI IKN DAN MAMASA
Busur Mamasa- Ibu Kota Nusantara atau lebih sering disingkat IKN, menjadi ikon baru Negara Indonesia dimana perpaduan seni, teknologi dan filosofi bertemu.
Dilansir dari goodstats.id, megaproyek IKN menghabiskan biaya hingga IDR 466 T. sementara pembangunan Istana Garuda sendiri menghabiskan anggaran IDR. 1,34 T . Dengan biaya sebesar itu, bisa dibayangkan betapa prestisiusnya kemegahan penampakan dan fasilitas yang akan disajikan oleh IKN nantinya.
Sepekan belakangan pasca diundang ke IKN, semringah senyum dan pembahasan para konten kreator mengenai IKN maupun gedung utamanya telah pula berseliweran dilinimasa sosial media.
Hari ini, Selasa (13/8/2024), giliran Gubernur, Bupati, dan Wali Kota se-Indonesia yang dipanggil untuk melakukan rapat koordinasi oleh Presiden RI Jokowi sekaligus memperlihatkan kesiapan IKN untuk menyelenggarakan upacara 17 Agustus secara perdana yang tidak lama lagi diadakan untuk menyambut hari Kemerdekaan Indonesia.
Termasuk di antara undangan rapat koordinasi tersebut ada nama Penjabat (Pj) Bupati Mamasa, Dr. Muhammad Zain.
Saat ditanya kesan yang dirasakan mengenai jejak perdananya di IKN, Dr. Muhammad Zain mengungkap kekagumannya terhadap mega proyek IKN serta maha karya Istana Garuda yang konsep rupanya merupakan hasil olah cipta dan rasa seniman asal Bali Nyoman Nuarta.
Secara etika lingkungan, Dr. Zain melihat bagaimana tata kota dan pengelolaan pertamanan dibuat sedemikian rupa untuk menunjang Rainforest City concept yang diterapkan oleh IKN.
Sementara dari segi fungsi, IKN akan menerapkan Smart City concept dimana IKN dibekali dengan fasilitas yang didukung dengan teknologi canggih untuk menunjang kinerja sumber daya manusia dalam pengelolaan negara nantinya.
“Melihat proses pembangunan IKN yang terus berlanjut dan tidak lama lagi rampung, Sulawesi Barat harus cepat berbenah menyambutnya. Mengingat Sulawesi Barat mempunyai peluang sangat besar sebagai suplyer kebutuhan pokok untuk penduduk IKN,” ungkap Dr. Muhammad Zain.
“Demikian juga Mamasa dengan potensi tanaman hortikulturanya, harus bisa memanfaatkan peluang ini untuk kesejahteraan masyarakat Mamasa,” imbuhnya.
Dr. Muhammad Zain dalam beberapa kesempatan juga sering menyebut peluang besar bagi dunia pariwisata Mamasa menjadi tempat tujuan wisata bagi penduduk IKN, mengingat jarak IKN dengan Mamasa yang relatif dekat.
“IKN ini adalah konsep pembangunan yang luar biasa dari Pak Jokowi. Kita harus menyambut ini sebagai peluang dengan mendorong maksimalisasi sarana dan parasana yang mendukung. Contohnya dengan mengaktifkan kembali Bandara Sumarorong,” pungkasnya.