21/09/2024

Busur Mamasa

The New Mamasa Bersih Melayani

Orasi Kebangsaan Pj. Bupati Mamasa di Pengukuhan Paskibraka, Sampaikan Filosofi Hingga Sejarah Kemerdekaan

71 anggota pasukan pengibar bendera (Paskibraka) yang akan bertugas pada peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 (Foto Dok. Haly Potret)

Busur Mamasa- Pemerintah Kabupaten Mamasa mengukuhkan 71 anggota pasukan pengibar bendera (Paskibraka) yang akan bertugas pada peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di halaman rumah jabatan (Rujab) Mamasa, Kamis (15/8/2024) malam.

Pengukuhan tersebut diawali dengan penyerahan duplikat Bendera Pusaka yang sebelumnya telah dijemput langsung oleh Pj. Bupati Mamasa, Dr. Muhammad Zain di Jakarta dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) rabu (6/8/2024) lalu.

Pengukuhan Paskibraka tersebut juga dihadiri oleh Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), Dandim, Kapolres dan Kejati serta semua pimpinan OPD Kabupaten Mamasa dan jajarannya.

Berikut Orasi lengkap Kebangsaan Dr. Muhammad Zain:

Merdeka!
Pertama, saya mengapresiasi, ikut berbangga dan berbahagia atas pencapaian kita pada malam hari ini. Setelah adek-adekku sekalian digembleng, hari ini sudah dikukuhkan, artinya sudah resmi sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dan kita akan bertemu nanti pada tanggal 17 Agustus 2024.

Disana semua mata akan memandang kalian. Suatu kehormatan dan martabat, kalian dipercaya oleh Negara untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih.

Tadi saya diberitahu Pak Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mamasa, Muhammad Syukur bahwa sudah lama kabupaten Mamasa berdiri, baru kali ini Pj. Bupati atau penjabat di daerah menjemput resmi duplikat Sang Saka Merah Putih. Ini adalah suatu momentum yang akan dicatat dalam sejarah.

Yang kedua adek-adekku sekalian, Sang Saka Merah Putih adalah perjuangan para Pahlawan kita. Indonesia dijajah berkali-kali oleh Portugis, Belanda dan Jepang. Kita dijajah sangat lama, Nusantara ini dikuasai oleh Portugisbdan paling lama kolonial Belanda. Sebelum merdeka tiga setengah tahun juga dijajah oleh Jepang.

Setelah kita merdeka, 17 Agustus 1945, gangguan-gangguan baik dalam Negeri maupun luar negeri, agresi militer juga masih datang di Indonesia. Kita masih melihat bagaimana Jenderal Besar Soedirman mempertahankan Sang Saka Merah Putih, meskipun paru-parunya sakit beliau melakukan perlawanan keras terhadap penjajahan Belanda agresi militer kedua.

Jenderal Soedirman melakukan perlawanan gerilya di hutan-hutan, dapat dibayangkan betapa hebatnya perjuangan untuk merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan. Setelah itu sebelum perjuangan Jenderal Soedirman selesai, pada tanggal 10 November, waktu itu juga kita lihat bagaimana Brigadir Mallaby gugur di Surabaya.

Bung Tomo, salah satu Patriot Bangsa memekikkan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan di tugu Pahlawan atau Kota Pahlawan Surabaya dengan kekuatan TNI dan kekuatan Rakyat. TNI bersatu dengan Rakyat mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah, itu adalah air mata, keringat, pikiran, tenaga materi, darah dan nyawa para Pahlawan kita. Adek-adekku sekalian Paskibraka Kabupaten Mamasa, kalian juga adalah Patriot Bangsa, semangat Nasionalisme harus tertanam dalam diri kita. Merah Putih bukan sekedar warna kain, Merah Putih adalah simbol Negara. Dimanapun kita harus mempertahankan dan menghormati, bukan warnanya tetapi simbol dibalik warna itu.

Oleh karena itu, lewat amanah pengukuhan Paskibra ini, kalian setelah ini harus mengisi kemerdekaan. Hari ini kalian adalah Patriot Bangsa, besok akan mewarisi estafet kemimpinan. Kalian akan memimpin Mamasa, menjadi pemimpin di Republik ini.

Saya berharap lewat pengukuhan ini, adek-adekku sekalian jangan cepat menikah, kuliahlah di perguruan tinggi, paling tinggi dan paling jauh dari Mamasa. Sang guru berpesan, semakin jauh kita meninggalkan kampung menimba ilmu pengetahuan, maka semakin mudah kita menghadapi tantangan-tantangan hidup.

Saya pikir itu amanah saya dan pegang teguhlah Sang Saka Merah Putih di jiwamu. Pegang teguhlah petuah-petuah leluhur kita sebagai orang Mamasa. Kalian lahir, tumbuh dan berkembang di Mamasa, harus bangga menjadi orang Mamasa. Anak-anak Mamasa memiliki kecerdasan yang tidak banyak dimiliki oleh daerah lain, kita memiliki kecerdasan tahan banting (Adversity Quotient). Orang Mamasa pejuang, pekerja keras dan orang Mamasa tahan banting.

Terimakasih
Assalamualaikum Warahmatullahi wa Barakatuh
Shalom
Om Swastiastu
Namo Budhaya
Merdekaaa!

penyerahan duplikat Bendera Pusaka (Foto Dok. Haly Potret)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.