21/09/2024

Busur Mamasa

The New Mamasa Bersih Melayani

Rembug Utama Ke-5 KTNA Kab. Mamasa Wujud Sinergitas Pemerintah, KTNA Dan Petani Untuk Pertanian Berkemajuan

Sinergitas Pemerintah, KTNA Dan Petani Untuk Kemajuan Pertanian (Foto Dok. Tim Kreatif)

Busur Mamasa- Penyangga Tatanan Negara Indonesia adalah kepanjangan dari PETANI yang diberikan oleh Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia pada tahun 1952.

Ini menggambarkan bagaimana pentingnya profesi petani dalam menunjang kelangsungan hidup sebuah bangsa. Petani menjadi tulang punggung dalam suply change penyediaan pangan sekaligus ekonomi sebuah negara.

Sesuai topografinya yang berada di dataran tinggi, Mamasa menjadi satu-satunya wilayah kabupaten di Sulawesi Barat yang sepenuhnya bercorak agraris.

Kondisi tanah yang subur membuat Mamasa memiliki potensi untuk menghasilkan produk hortikultura yang sangat beragam dan berkualitas tinggi.

Sayangnya, potensi pertanian Kab. Mamasa masih mempunyai tantangan dalam hal manajerial produk pertanian yang membuat off taker sebagai pemasar besar belum yakin untuk menanamkan investasi di daerah ini.

Ini terungkap dalam kegiatan Rembug Utama Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kab. Mamasa yang dilaksanakan di aula Dinas Pertanian Kab. Mamasa, pada Jum’at (30/8/2024).

Pembukaan pertemuan tertinggi KTNA untuk tingkat Kab. Mamasa ini merupakan kegiatan rutin untuk menentukan kepengurusan KTNA Kab. Mamasa periode 2024-2029 dihadiri oleh Pj. Bupati Mamasa,.Dr. Muhammad Zain.

Dalam arahannya, Dr. Zain mengungkap tiga (3) hal penting yang dapat memicu konflik secara global dan pentingnya kerja ikhlas dalam membangun Mamasa.


“Ada tiga hal yang dapat memicu konflik global yaitu air, energi dan ketahanan pangan atau food security,”
ungkap Dr. Zain.

“Untuk mewujudkan ketahanan pangan dan pertanian Mamasa, dibutuhkan sebuah kolaborasi dan sinergitas yang harmonis oleh semua stake holders,” sambungnya.

“Sesungguhnya petani itu simpel. Mereka membutuhkan bibit dan pupuk. Tentu bibit ini haruslah bibit unggul dari berbagai varietas, baik padi maupun holtikultura. Lalu untuk pupuk, mereka butuh kemudahan dalam mendapatkan pupuk dengan harga terjangkau,” pungkas Zain.

Di tempat yang sama, Bernard, S.P. selaku Plt. Kadis Pertanian Mamasa memberikan informasi tentang posisi strategis KTNA dalam menggerakkan pertanian.

Selain itu, Bernard juga menyampaikan tantangan yang dihadapi dalam tatakelola pertanian di Kab. Mamasa.

“Selama ini, kinerja KTNA dan penyuluh belum sinkron dan, KTNA belum memiliki anggaran yang cukup untuk bergerak sebagai motor petani Mamasa.” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum KTNA Sulawesi Barat, Nawawi Muin yang juga hadir menyatakan bahwa KTNA merupakan organisasi nirlaba yang tidak berorientasi pada keuntungan keuangan.

“KTNA adalah organisasi sosial, sebab KTNA adalah organisasi nirlaba yang merupakan mitra strategis pemerintah. Kita berharap rembug kelima ini akan melahirkan pengurus yang benar-benar punya jiwa sosial untuk kemajuan pertanian Mamasa,” tegas Nawawi.

Dalam Rembug KTNA Mamasa yang kelima kalinya ini juga terungkap potensi-potensi Kab. Mamasa yang selama ini belum terekspos dan berpotensi menjadi sumber PAD Kab. Mamasa, seperti rotan, anggrek dan lainnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah Kabid Pertanian Mamasa Risal, Sekerteris Umum KTNA Sulawesi Barat Hartono, Ketua KTNA Mamasa Demmianus Tarra , para pengurus KTNA kecamatan se-kabupaten Mamasa serta, para ketua kelompok tani dan penyuluh se-Kab. Mamasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.