PESAN MENDALAM PRESIDEN JOKOWI UNTUK PJ BUPATI MAMASA
Busur Mamasa- Mentari meninggi di hari selasa, 23 April 2024. Waktu tak hanya menunjukkan angka di kalender dan jam. Ia adalah rekaman alam, mengabadikan momentum setiap detiknya.
Bumi Kondosapata di waktu itu, kerinduan masyarakat yang telah lama terpendam kini terlampiaskan. Terdengar suara riuh menggelegar dari masyarakat adalah salah satu tandanya.
“Terima kasih Pak Presiden, kami bangga punya pemimpin seperti mu,” tulisan ini terpampang jelas di kertas putih, dari seorang ibu yang sedang berdiri di jalan menunggu pemimpinnya turun dari Helipad.
Tak terkecuali, seluruh elemen masyarakat Mamasa menyambut dengan penuh keyakinan. Pedagang, petani, guru, siswa, ibu-ibu, tukang ojek, tokoh agama, tokoh adat dan semua pemerintah daerah ikut memeriahkan kehadiran Presiden.
Terlihatlah Pj Bupati Mamasa, Dr. Zain tampil ikut menyambut langsung Presiden turun dari Helipad. Harapan dan cinta masyarakat Mamasa diwakilkan kepadanya. Berderet rapi aspirasi dalam pikirannya agar menjadi oleh-oleh Presiden untuk Mamasa.
“Takkan banyak bicara, cukup menjadi penyambung lidah masyarakat, apa yang warga inginkan adalah perintah untuk saya,” Zain bergumam sesekali haru menghampirinya.
Hanya dua titik lokasi menjadi kunjungan Presiden. RSUD Kondosapata dan Pasar Tumpah. Kunjungan kerja itu membuat yakin masyarakat, Mamasa pertama kali dikunjungi Kepala Negara di usianya yang ke-22 tahun akan membawa keberkahan.
Mengapa seyakin itu? Presiden Jokowi dikenal sosok yang membangun pola komunikasi tanpa perantara, terlihat ketika di tengah-tengah penjagaan ketat, Presiden tetap berkomunikasi dengan pedagang, petani, pelaku UMKM, anak sekolah bahkan seru-seruan foto selfi.
Dunia birokrat cenderung mengenal konsep atasan melimpahkan wewenang ke bawahan, sehingga semakin rendah semakin bersentuhan teknis. Namun jika ditelisik lebih lanjut, Presiden Jokowi bergelut dengan masalah teknis dan tahu masalah-masalah bahkan yang lebih spesifik.
Blusukan Jokowi menyadarkan arti kecerdasan Eksekusi. Baginya Pemimpin tidak hanya beretorika atau berwacana. Diperlukan pendekatan khusus untuk tahu masalah di ruang publik. Dengan begitu cepat kita temukan solusi untuk kebaikan masyarakat. Sekali lagi terbukti, Mamasa merekam itu, eksekusi Presiden untuk membangun Pasar dan Mengupgrade Rumah sakit terhitung sangat cepat.
“Ini ada lantai 2, lantai 3 yang enggak terpakai. Nanti timnya Menteri PU akan datang ke sini untuk melihat apa yang bisa diperbaiki,” Ucap Presiden Jokowi.
“Berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM), terutama yang (dokter) spesialis kurang. Ini juga beberapa akan kita sekolahkan spesialis biar kesiapan SDM itu betul-betul ada di sini,” imbuhnya di RSUD Kondosapata.
“Ini mau kita buatkan pasar, kita bangun, tapi tadi saya tanya ke Pak Bupati lokasinya memang yang harus berdekatan dengan yang di sini tidak bisa dipindah jauh dari sini karena konsumennya ada di sekitar lokasi ini,” kata Presiden di Pasar Tumpah.
Di akhir-akhir kunjungan kerjanya, Presiden kembali ke Pasar Tumpah setelah dari RSUD untuk yang kedua kalinya. Pj. Bupati membaca, barangkali aktivitas ekonomi masyarakat mesti menjadi prioritas.
“Ini adalah kesungguhan dan ketulusan Presiden Jokowi membangun Mamasa, kunjungan ke pasar sampai dua kali”, Zain menerangkan yakin.
Detik-detik Presiden Jokowi meninggalkan Mamasa, lautan manusia berjejer rapi di pinggir jalan. Beberapa orang terlihat meneteskan air matanya. Teriakan terdengar tak henti. Momentum itulah Presiden Jokowi menitipkan pesan kepada Pj Bupati Mamasa:
“Pak Zain, Pak Bupati, Terima kasih.
Masyarakatnya ramah dan meriah, inflasi terkendali. Antusiasme masyarakat luar biasa”
Pesan terakhir Presiden Jokowi kepada Pj. Bupati Mamasa Dr. Zain:
“Saya bangga dengan Mamasa”