DI SMKN PARIWISATA, PJ BUPATI MAMASA ANJURKAN SISWA PRIORITASKAN PENDIDIKAN LANJUTAN DAN MENGHINDARI NIKAH DINI
Busur Mamasa-Pj Bupati DR. Zain bersama Tim Penggerak PKK Mamasa dan OPD anjurkan siswa dan siswi, utamakan Pendidikan, hindari nikah dini, Sabtu (27/2/2024) di SMK Wisata Mamasa, Buntu Buda.
Pj Bupati beserta rombongan disambut hangat oleh siswa-siswi dengan tarian Mamasa dan mentampilkan kain khas Karya anak SMKN Pariwisata.
Dibina oleh beberapa tenaga pendidik, Honorer 26 orang, ASN 12 orang, guru tidak tetap 12 orang, pegawai tidak tetap 2 orang
Kepala Sekolah SMKN Pariwisata Mamasa, Rismawati Sulo mengucapkan terima kasih kepada Pj Bupati atas kunjungannya.
“Kesyukuran kami, terima kasih kepada Pj Bupati Mamasa. SMKN Pariwisata berdiri tahun 2016, baru kali ini dikunjungi langsung oleh Bupati,” ungkap Risma.
“Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat membangun sekolah SMKN Pariwisata Mamasa untuk mendukung penuh Mamasa sebagai Kota Destinasi Wisata. Ditambah lagi karena berdekatan dengan Wisata Buntu kepa,” tambahnya.
Risma juga berharap. Akses jalan poros menuju Sekolah 200 meter yang tidak bisa dilewati roda dua apalagi roda empat itu bisa diperbaiki.
Pada kesempatan yang sama, DR. Zain menyampaikan pengetahuan serta melakukan kampanye edukasi kepada siswa mengenai risiko pernikahan pada usia dini dan signifikansi pendidikan bagi masa depan.
DR. Zain kepada siswa-siswi SMKN Pariwisata mengatakan, semakin jauh seseorang meninggalkan kampung halaman, semakin canggih cara mempermudah masalah hidupnya.
Jangan ada putus sekolah, jika ada kendala keuangan cari peluang beasiswa.
“Sering bertemu siswa-siswi di sekolah, bukan karena Pj Bupati tidak ada kerjaan, tapi berinteraksi langsung dengan kalian untuk memberi hope (harapan) bahwa kalian adalah masa depan Mamasa,” ujar Zain.
“Ada dua hal yang mempengaruhi kesuksesan. Pertama bertemanlah dengan mereka yang selalu optimis bukan pesimis. Kedua, Buku apa yang dibaca, itu juga mempengaruhi struktur berfikir dan membentuk kecenderungan,” sambungnya.
Pernikahan dini sangat tinggi presentasinya Sulawesi Barat. Itu disebabkan beberapa hal, seperti pergaulan bebas, Penggunaan Handphone tidak tepat, lingkungan dan teman.
“Dampak pernikahan dini adalah angka perceraian tinggi, fisik dan mental belum siap, psikologis terganggu, pendidikan terhenti. Nak, hindari nikah muda. Kalian mesti mapan sebelum nikah. Saya tunggu di Sekolah tinggi,” tutup Zain.