HADIRI RAPAT KORDINASI DI MAMUJU, PJ BUPATI MAMASA: KEGIATAN INI SANGAT PENTING UNTUK PERTUMBUHAN EKONOMI RAKYAT
Busur Mamasa- Penjabat (Pj) Bupati Mamasa menghadiri Rapat kordinasi tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD) bertajuk Pertumbuhan ekonomi inklusif, ketahanan dan kedaulatan pangan. di Gedung Graha Sandeq Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, Kamis (20/6/2024) pagi.
Kegiatan yang diadakan oleh Tim percepatan akses keuangan daerah ini dihadiri Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Setda Sulbar), Hamdani Hamdi, Pj. Bupati se-Sulawesi Barat. Kanwil, Perwakilan BI, OJK, kepala badan Pusat Statistik, dan Kepala LPS.
Hamdani Hamdi mengatakan bahwa keberadaan program ini sangat penting untuk optimilasasi produk, asistensi pendampingan dan literasi keuangan. Tujuannya mendorong akses pertumbuhan ekonomi melalui inovasi.
Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin menegaskan UMKM usaha pertanian memiliki peran penting untuk daerah dan pertumbuhan ekonomi, sehingga dibentuklah tim percepatan keuangan daerah.
“Bagaimana mungkin bisa menggerakkan ekonomi inklusif dengan APBD yang rendah, jadi Kredit rakyat harus digerakkan, investasi harus digerakkan,” kata Bahtiar.
Dia menghimbau, semua pemimpin, harus mulai duduk merenung, apa yang kita perjuangkan 20 tahun lalu masih sangat jauh. Para pejabat harus faham persoalan, tidak hanya menyandang jabatan.
“Kita mesti menerapkan ekosistem Ekonomi hijau dan biru. Sulbar punya resiko bencana tertinggi di Indonesia. Bagaimana menjadikan ancaman menjadi peluang,” pungkasnya.
Ekonomi hijau bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sembari meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi. Ekonomi biru untuk menciptakan manfaat ekonomi dan menjaga kesehatan ekosistem laut.
Senada dengan itu, Pj. Bupati Mamasa Dr. Muh. Zain mengungkapkan, kegiatan ini begitu penting, mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif untuk ketahanan pangan. Komoditi setiap daerah harus menjadi fokus pembangunan.
“Arah pembangunan kita harus diubah untuk mencapai Indonesia Emas. Setiap daerah harus mandiri dan melepaskan diri dari ketergantungan transfer pusat, Mamasa tentu termasuk memiliki kondisi fiskal yang masuk kategori lemah,” ucap Zain.
Selain itu, perlu untuk mengedukasi masyarakat termasuk kalangan pelajar untuk memiliki literasi keuangan. Bahkan mereka diharapkan setiap pelajar memiliki tabungan agar mereka kelak hidup mandiri secara finansial. Kemudian kepada masyarakat diberikan edukasi tentang keberadaan dana KUR.
“Juga pentingnya Dana KUR untuk pengembangan usaha kecil-menengah. Akses Pembiayaan, Pengembangan Usaha, Penciptaan Lapangan Kerja, Peningkatan Kesejahteraan, Pengentasan Kemiskinan, Peningkatan Daya Saing dan Inklusi Keuangan,” tandasnya.