03/07/2024

Busur Mamasa

The New Mamasa Bersih Melayani

LAUNCHING KAMPUNG MODERASI BERAGAMA, PJ. BUPATI MAMASA BERIKAN APRESIASI

2 min read

Launching Moderasi Beragrama (Foto Dok. Haly Potret)

Busur mamasa- Kehidupan sosial masyarakat Kab. Mamasa sejak dahulu tidak diragukan mengenai toleransi bermasyarakatnya, bahkan jauh sebelum wilayah ini berbentuk kabupaten dan masih tergabung dalam federasi kerajaan Pitu Ulunna Salu.

Kerajaan-kerajaan Pitu Ulunna Salu merupakan aliansi terkuat dari Pitu Baqbana Binanga (Tujuh Kerajaan di wilayah pantai jazirah Sulawesi Barat) yang kondisi masyarakatnya lebih dinamis.

Toleransi dalam sosial dan juga toleransi beragama inilah yang menjadi modal utama Kab. Mamasa hari ini untuk menjadi daerah maju di masa depan.

Kegiatan yang dibuka secara resmi dengan pemukulan gendang oleh Pj. Bupati Mamasa, Dr. Zain. (Foto Dok. Haly Potret)

Sebagai upaya melestarikan dan memperkuat budaya toleransi tersebut warga Mamasa, pada Kamis, 13/6/2024 dilakukan launching Kampung Moderasi Beragama oleh KaKan. Kemenag Kab. Mamasa.

Kegiatan yang dibuka secara resmi dengan pemukulan gendang oleh Pj. Bupati Mamasa, Dr. Zain. Dihadiri pula oleh seluruh unsur Forkopimda Kab. Mamasa, Ketua FKUB, ketua GTM, Camat Tanduk Kalua, tokoh agama, tokoh adat dan pemuka masyarakat Kab. Mamasa.

“Kita sangat mengapresiasi atas kegiatan launching kampung moderasi beragama yang diinisiasi oleh Ka.KanKemenag Mamasa,” ujar Dr. Zain memulai pidato sambutannya.

Kegiatan di hadiri oleh seluruh unsur Forkopimda Kab. Mamasa, Ketua FKUB, ketua GTM, Camat Tanduk Kalua, tokoh agama, tokoh adat dan pemuka masyarakat Kab. Mamasa. (Foto Dok. Haly Potret)

“Awalnya, moderasi beragama dianggap tidak penting. Sebab dianggap bahwa semua agama yang ada, hakikatnya sudah moderat sejak awal kehadirannya,” timpal Zain kembali.

“Padahal pada dasarnya, moderasi beragama diperuntukkan bagi para pemeluk agama. Jadi tidak perlu memeriksa latar belakang agama seseorang sebelum mendapat perawatan saat sakit,” kata Zain sedikit berkelakar.

Dr. Zain juga memberikan salah satu contoh kehidupan beragama yang baik di daerah Mamasa ini di antaranya, saat ada pembangunan gereja, pemuda muslim ikut membantu. Begitu juga saat ada pembangunan mesjid, pemuda Kristen akan turun tangan membantu.

Pemberian Sertifikat (Foto Dok. Haly Potret)

Menurut Dr. Zain, praktek-praktek baik itu berlaku karena segregasi beragama tidak terjadi di Mamasa, seperti halnya di tempat lain.

Dr. Zain dengan tegas menekankan bahwa moderasi beragama yang berlaku di Mamasa harus dipelihara, sebagai bekal utama bagi generasi muda mendatang untuk membangun daerah yang diciptakan Tuhan sambil tersenyum ini.

“Tak ada gunanya kekayaan alam Mamasa, jika toleransi bergama dan kerukunan bermasyarakat Mamasa tidak terbangun dengan baik dalam sebuah ikatan moderasi beragama,” pungkas Dr. Zain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © All rights reserved. | Busur Mamasa by Tim Kreatif