23/12/2024

Busur Mamasa

The New Mamasa Bersih Melayani

LONGSOR DEMI LONGSOR TERJADI, PEMDA MAMASA KELUARKAN SURAT TANGGAP DARURAT CEPAT LAKUKAN PENANGANAN

Tanggap Darurat Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Pana' dan Kecamatan Bambang.(Foto Dok. Dinas PUPR)

Busur Mamasa- Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mamasa melaporkan, Penjabat (Pj) Bupati Mamasa Dr. Muh. Zain menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana usai terjadinya longsor di beberapa Kecamatan (Pana’, Bambang, Mambi dan Aralle).

Hal itu tertuang dalam 3 Surat Keputusan Bupati Mamasa Sulawesi Barat Nomor berturut-turut Nomor: 360/KPTS-86/III/2024, ditetapkan pada 27 Maret 2024 tentang Status Tanggap Darurat Bencana Tanah Longsor.

Longsor kembali terjadi, sehingga Pj. Bupati Mamasa memperpanjangan Surat Keputusan Nomor: 360/KTPS-100/IV/2024 ditetapkan pada 29 April 2024 dan Nomor: 360/KTPS-105/V/2024 ditetapkan pada 13 Mei 2024 tentang Perpanjangan Status Tanggap Darurat Bencana Tanah Longsor di beberapa Kecamatan tersebut.

Dr. Muh. Zain mengatakan, surat tanggap darurat dikeluarkan sebagai respon cepat penanganan longsor di Kecamatan Pana, Bambang, Mambi dan Aralle. Sebelumnya dia sempat melihat langsung lokasi kejadian di desa Saloan dan perbatasan Ulusalu. Juga di desa Saluassing, Kec. Bambang yang sekarang longsor lagi.

“Semoga dengan keterlibatan stakeholders dan semua pihak, kita bisa membersihkan titik-titik longsor ini, sehingga mobilitas massa dan barang berjalan lancar. Kami minta kepada semua warga agar terus waspada di tengah tingginya curah hujan,” imbau Zain, Kamis (23/5/2024) via WhatsApp.

Zain juga berterima kasih kepada BNPB Pusat dan Provinsi Sulawesi Barat yang terjun langsung dengan alat-alat beratnya. Juga Dandim Laode Iril Syahdar dan seluruh timnya, Kapolres Akbp Muhammad Amiruddin dan seluruh personil gotong-royong bersama masyarakat memberi atensi yang besar untuk membuka akses jalan Mamasa-Mambi-Mamuju.

Ketua Pelaksana BPBD Kabupaten Mamasa, Gusti Harmiawan berharap penetapan status tanggap darurat bencana tersebut dapat mempercepat pemulihan pasca bencana yang terjadi di Kabupaten Mamasa.

Akibat longsor akses mobilisasi dan transportasi ke Kecamatan Bambang dan 20 desa terputus (Foto Dok. Dinas PUPR)

“Diharapkan penetapan status tanggap darurat ini dapat mempercepat pemulihan dan kestabilan aktivitas warga serta melancarkan kembali akses transportasi bagi masyarakat,” kata Gusti.

Sebagai informasi, meskipun terjadi banyak titik longsor dan lumayan besar ini, namun tidak ada korban jiwa. Hanya akses jalan tertutup (Jalan Poros Utama Mambi – Bambang). Beberapa titik badan jalan amblas, 6 rumah rusak dan akses listrik terputus akibat kabel listrik tertimpa pohon. Ada1.117 jiwa dari 159 rumah di Kecamatan Bambang mengungsi ke rumah tetangga saat istirahat malam.

“20 desa terputus total dan masyarakat terisolir, Infrastuktur ruas jalan sepanjang 14 km rusak. Kami berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Desa, Koramil dan Polsek, melakukan mitigasi, tanggap darurat dan Evakuasi 6 keluarga,” jelas Arfin, Camat Bambang

Dinas PUPR Kabupaten Mamasa, masih dalam upaya proses penanganan. Alat berat jenis Loader sudah bekerja, membuka segmen Mambi-Rantepalado dan membuka ruas Bambangbuda, Rantepalado dan Rantelemo sebagai akses sementara keluar masuk ke desa-desa di Kecamatan bambang.

Informasi tambahan, ruas jalan Mambi-Bambang itu kurang lebih 25 titik longsor, sementara di desa Saluassing sudah beberapa hari alat berat (Excavator) sudah bekerja disana untuk membersihkan akses jalan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.