Orasi Kemerdekaan Pj. Bupati Mamasa di Kegiatan Tarkam, Dari Sejarah Kemerdekaan hingga Panjat Pinang
Busur Mamasa- Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-79, Penjabat (Pj) Bupati Mamasa, Dr. Muhammad Zain memberikan orasi kemerdekaan di kegiatan Tarkam (Pertandingan antar kampung) di Desa Osango, Kamis (15/8/2024) pagi.
Kegiatan Tarkam tersebut dihelat atas kerjasama Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Kab. Mamasa dan pemerintah desa Osango, sebagai ajang perayaan dan hiburan, olahraga dan kesenian, pencarian bakat dan silaturahmi keluarga.
Siswa dan masyarakat bersama-sama berperan menjadi peserta di event Tarkam, meraih juara bukan tujuan utama, lebih dari itu, ia adalah event ekspresi kebahagiaan Kemerdekaan dan nilai kesehatan.
Di depan Ketua DPRD kabupaten Mamasa, Oersan Sulaiman, Kadispora Kab. Mamasa, Cynthia, Camat Mamasa, Pimpinan OPD Kabupaten Mamasa, Tokoh agama, adat, pemuda dan masyarakat, Ibu -ibu PKK serta para peserta lomba, Zain menjelaskan sejarah permainan kemerdekaan.
“Ada banyak permainan yang bisa dilombakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Tapi saya mohon, Panjat pinang tidak perlu digelar,” ucap Zain.
Zain menambahkan, sejarah panjat pinang dimainkan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda, kira-kira pada tahun 1920 hingga 1930-an. Betawi menyebutnya permainan ceko. Rutin diadakan setiap tanggal 31 Agustus memperingati hari ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau.
“Awalnya, panjat pinang dimeriahkan kaum pribumi saja. Sementara orang Belanda hanya duduk menonton. Peserta panjat pinang memperebutkan makanan-makanan mewah bagi penduduk lokal yang telah disediakan Belanda,” imbuhnya.
Ada 10 cabang olahraga dan seni, dimulai dari kategori anak kelas 4-6 SD, lari lereng pendek kelas 1-3 SMP, vollli dewasa putri, takraw Dewasa Putra, domino dewasa Putra (Semifinal), senam lansia, senam dewasa, solo anak putra putri kelas 4-6 SD dan solo remaja putra putri 1-3 SMP.