23/12/2024

Busur Mamasa

The New Mamasa Bersih Melayani

Semarak Kemerdekaan, Ibu-Ibu PKK Mamasa Kreatif Gelar Lomba Bapak-Bapak Membuat Nasi Goreng

Lomba Bapak-Bapak Membuat Nasi Goreng (Foto Dok. Haly Potret)

Busur Mamasa- Semarak Hari Kemerdekaan ke-79, Ibu-ibu Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) kabupaten Mamasa gelar lomba memasak nasi goreng untuk bapak-bapak, di aula Gedung PKK, Jum’at (16/8/2024) siang.

Sebuah lomba yang tak biasa digelar dalam menyambut HUT RI, bapak-bapak yang biasanya lebih sering berlomba di arena/lapangan, kali ini pamer skill membuat dan menghidangkan nasi goreng, bergelut dengan alat dapur dan bahan makanan.

Lomba tersebut, dibuka resmi oleh Pj. Bupati Mamasa, Dr. Muhammad Zain dan berhasil mengubah suasana menjadi lebih meriah dengan tawa dan canda. Diikuti oleh beberapa peserta dari OPD Pemda Mamasa dan diberikan waktu 30 menit untuk mengolah nasi goreng dengan bahan-bahan yang telah disediakan panitia. (Foto Dok. Haly Potret)

Ketua TP. PKK Kabupaten Mamasa, Dr. Asriaty menerangkan, lomba ini dimaksudkan untuk memupuk kepedulian dalam keluarga, menghapus stigma bahwa memasak dan pekerjaan rumah tangga lainnya hanya merupakan tugas ibu-ibu.

“Dengan lomba ini, harapannya kaum bapak-bapak bisa meningkatkan kepercayaan dan penghargaan terhadap peran istri, bersedia berbagi tanggung jawab rumah tangga secara lebih adil,” ucap Asriaty.

Lomba ini, lanjut Asriaty sebagai langkah kecil dalam mengedukasi masyarakat, kesetaraan gender dimulai dari rumah. Jika bapak-bapak juga terlibat dalam pekerjaan rumah tangga, maka hal ini akan menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan saling menghargai dalam keluarga.

“Lomba ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi momen kebersamaan yang mempererat tali persaudaraan namun juga menjadi ajang bapak-bapak pun bisa jago masak,” imbuhnya.

Bagi Asriaty, momentum kemerdekaan melalui lomba ini, menyadarkan arti koloborasi antara perempuan dan laki-laki, sebagaimana perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakukan oleh pejuang laki-laki saja, tetapi juga kaum perempuan, seperti Cut Nyak Dien, Martha Christina Tiahahu, dan masih banyak lainnya. (Foto Dok. Haly Potret)

Salah satu peserta, Petrus Ari menyatakan bahwa lomba ini merupakan pengalaman berharga, lahir kesadaran baru memahami betapa sulitnya memasak dengan baik dan cepat. Sehingga lebih menghargai istri yang setiap hari memasak untuk keluarga.

“Karena ini momen luar biasa, baru pertama kali diadakan di kabupaten Mamasa. Membangun kekompakan, kekaraban, solidaritas, di kalangan Pemda Mamasa, PKK dan Masyarakat,” kata Petrus.

Petrus menambahkan, jangan tergantung kepada istri dalam membuat makanan. Istri sedang sakit bisa dibantu untuk menyiapkan makanan, biasanya cuma lihat istri yang masak, sekarang jadi tahu rasanya repot di dapur.

Juri yang terdiri dari ibu-ibu penggerak PKK tak kalah bersemangat dalam mencicipi hasil kreasi para bapak-bapak. Aroma harum nasi goreng menggugah selera memenuhi aula, membuat para penonton yang hadir semakin penasaran siapa yang akan menjadi juara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.