TUSAN ORCHID: TEMPAT WISATA YANG MENGINPIRASI DR. MUH. ZAIN
Busur Mamasa- Keelokan Anggrek Tusan Orchid di Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, menarik perhatian Pj. Bupati Mamasa,
Komunitas pecinta bunga yang dikenal sebagai Tusan Orchid, setiap harinya dengan penuh dedikasi merawat anggrek-anggrek tersebut di Green house Kelurahan Mamasa.
Ratusan anggrek berbagai warna terpajang rapi, dominan dalam warna putih, merah, dan kuning.
Mamasa, yang kerap disebut sebagai “kota kembang”, memiliki berbagai jenis anggrek indah yang dapat ditemui di hutan sekitarnya.
Pj. Bupati Mamasa, Zain, memberikan perhatian khusus terhadap perawatan anggrek, menekankan bahwa merawat bunga tidak hanya memerlukan pengetahuan, tetapi juga perasaan.
Ia mengutip Gerard Lebrun, seorang tokoh romantisme asal Prancis, yang menyatakan bahwa setiap bunga adalah perhiasan dari bumi, merepresentasikan jiwa yang mekar di alam, dan simbol kasih sayang bagi orang-orang istimewa dalam kehidupan.
Zain juga mengungkapkan filosofi hidupnya, membandingkan proses mekar bunga dengan perjalanan hidup.
Ia menegaskan bahwa proses penderitaan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan, dan bahwa keindahan memerlukan waktu dan proses.
Zain mengaitkan hidupnya dengan perjuangan dan ketahanan, sebagai contoh dari seseorang yang berasal dari latar belakang sederhana namun mampu mencapai kesuksesan.
Selain menjadi Pj. Bupati Mamasa, Zain juga merupakan seorang pengagum keindahan bunga. Pidato dan kata-katanya sering kali mengandung unsur bunga sebagai simbol keindahan, kedamaian, dan perjuangan.
Ia mengajak orang untuk melihat keindahan bunga dalam proses mekar, bukan hanya pada saat keberhasilannya.
Di akhir pembicaraan, Herson, seorang pemuda asal Mamasa, menyatakan kegembiraannya karena kunjungan pemerintah ke Tusan Orchid.
Meskipun ia merasa heran dan kaget karena tidak ada persiapan penyambutan yang dilakukan, ia tetap senang dengan kunjungan tersebut.
“Saya senang sekali, ini pertama kalinya Tusan Orchid dikunjungi oleh pemerintah. Meskipun saya merasa heran dan kaget, kami tidak melakukan persiapan penyambutan yang memadai,” ujar Herson.